Setiap anak mempunyai dan bekerja dengan model atau gaya
belajarnya sendiri. Menurut David Kolb (Styles Of Learning Inventory, 1981) ada
4 jenis atau tipe gaya belajar .
1. Tipe Converger
Siswa yang memiliki tipe ini belajar melalui proses
Konseptualisasi Abstrak (berpikir). Artinya, dengan kecenderungan ini gaya
belajar peserta didik lebih didominasi oleh intelek (pemikiran) dan perbuatan
mencoba-coba (dengan pengalaman praktis). Dengan demikian peserta didik
menghindari pengajaran yang semata-mata teoritis. Hal teoritis dan praktis
harus berjalan seimbang. Gaya semacam ini umumnya mendominasi hidup teknokrat.
2. Tipe Diverger
Pada tipe diverger, siswa melalui pengalaman-pengalaman
kongkret (perasaan) dan observasi reflektif (pengamatan). Dengan tipe ini peserta
didik lebih didominasi oleh intuisi, perasaan dan sensitivitas. Ia mengamati
contoh yang didemonstrasikan oleh guru dan menyimak hal-hal yang erat kaitannya
dengan emosi seperti keindahan gerak dan suasana. Banyak seniman memiliki
kecenderungan belajar seperti ini.
3. Tipe Assimilator
Siswa bertipe assimilator ini belajar melalui
konseptualisasi abstrak (kuat dalam berpikir) dengan observasi reflektif
(pengamatan). Peserta didik dengan gaya belajar ini cenderung bersifat teoritis
dan enggan berbuat. Ia berorientasi pada buku-buku bacaan dan contoh-contoh.
Dari situ ia membangun teori atau keyakinan gaya. Pada umumnya teorisi dan para
filsuf (pemikir) berkembang dengan tipe belajar demikian.
4. Tipe Accomodator
Pada tipe ini, siswa belajar melalui pengalaman kongkret
(perasaan) dan eksperimentasi aktif (berbuat). Peserta didik dengan
kecenderungan belajar ini lebih didominasi oleh situasi dan hal-hal praktis.
Intuisi dan tindakan praktis dan diutamakan. Ia tak merasakan perlunya
teori-teori yang berorientasi kepada buku-buku sumber saja. Baginya pengalaman
dan perbuatan aktif di lapangan adalah guru yang terbaik.
Sumber: Afrisanti Lusita “ buku pintar menjadi guru kreatif,
inspiratif dan inovetif”
hayoooo, kamu termasuk yang mana????? kalo penulis sendiri sih, masuk kategori yang ke tiga. he he he . . . .
hayoooo, kamu termasuk yang mana????? kalo penulis sendiri sih, masuk kategori yang ke tiga. he he he . . . .